Belajar Sejarah Dari ‘Kengerian’ Merapi’

Sleman – Saat tragedi Gunung Merapi terjadi pada 2006 silam, tidak sedikit masyarakat di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman menyelamatkan diri ke Bunker Kaliadem. Ya, bunker tersebut sengaja dibangun sebagai tempat perlindungan darurat bagi warga dan tim penyelamat saat Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas. Tetapi saat tragedi besar terjadi pada 2006, dua relawan yang berlindung di dalam bunker tersebut justru meninggal dunia dikarenakan suhu tinggi dan gas beracun yang menyelinap masuk.

“Kejadian itu menjadi titik balik pemahaman masyarakat, bahwa bunker ini tidak cukup aman dari ganasnya awan panas Merapi, atau yang biasa disebut wedhus gembel,” ujar Sugeng, salah satu pemandu Lava Tour, Selasa (8/7).

Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan untuk mendapatkan gambaran lebih dalam tentang Bunker Kaliadem yang saat ini dijadikan destinasi wisata sejak 2010-an. Tujuan tidak lain supaya wisatawan mengenal dan mempelajari bahwa jejak letusan Merapi di masa silam masih tersimpan jelas dan saat ini masyarakat lokal menjadikan sebagai wisata edukasi.

“Jadi, kita ajak wisatawan melalui Bunker Kaliadem ini untuk mengetahui tragedi apa yang terjadi pada 2006 silam. Itu kejadian yang membuat semua orang sadar, bahwa alam tidak bisa ditebak. Bunker ini akhirnya lebih jadi pengingat, bukan tempat berlindung utama,” jelasnya.

Seperti diketahui, kondisi Bunker Kaliadem sekarang sudah dikenal banyak wisatawan dari luar kota. Mereka yang melakukan kunjungan tidak hanya untuk berswafoto namun juga memahami sejarah terkait betapa berbahayanya letusan dari Gunung Merapi.

Saat memasuki ke dalam bunker, disajikan dengan bangunan yang tergolong kecil dan suasana langsung berubah menjadi sunyi dan sedikit pengap. Di dalam hanya ada satu ruangan sempit, dengan dua bangku beton dan tembok yang dipenuhi coretan pengunjung.

“Coba bayangkan saja bagaimana suasana saat itu ketika dari atas sana saat awan panas turun ke sini dan memenuhi bunker,” imbuh Sugeng.

Namun, keindahan di sekitar bunker tidak bisa dipungkiri. Wisatawan bisa melihat langsung puncak Gunung Merapi dengan jelas ketika cuaca cerah yang seolah bisa disentuh. Terdapat pula spot-spot menarik lain seperti Batu Alien (batu besar yang terbawa lahar dingin), rumah-rumah yang tertimbun abu, serta museum mini yang menyimpan foto dan dokumentasi letusan Merapi dari masa ke masa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *