Subang – Beberapa desa di Kabupaten Subang saat ini sudah terdaftar di daerah tujuan wisata karena memiliki Daya Tarik Wisata (DTW) secara nasional. Salah satunya Desa Cibuluh yang berada di Kecamatan Tanjungsiang. Destinasi tersebut berada di Subang bagian selatan.
Udan Karyawan selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengungkapkan masuknya Desa Cibuluh sebagai salah satu desa untuk tujuan wisata merupakan satu kebanggaan sendiri. Karena Desa Cibuluh hingga saat ini terus berbenah menjadi desa unggulan bagi wisatawan.
“Pokdarwis di sini secara konsisten terus berupa untuk mengembangkan potensi yang sudah dimiliki desa saat ini,” ujarnya, Senin (6/10).
Seperti diketahui Desa Cibuluh menjadi salah satu desa yang masuk daya tarik wisata sesuai data produk administrasi daerah di 2024. Mengutip website Kementerian Pariwisata di https://sisparnas.kemenpar.go.id/, Desa Cibuluh adalah salah satu desa yang ada di selatan Subang.
“Selain menonjolkan kebudayaan kami, di antara keunggulan Desa Cibuluh adalah tempat pertemuan dari tujuh aliran sungai. Setiap tahun di titik tersebut senantiasa diselenggarakan Festival 7 Sungai (F7S),” papar Udan.
Selama dua tahun terakhir, yaitu di 2023 peringkat 300 besar dan 2024 masuk peringkat 500 besar, Desa Cibuluh masuk nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Program unggulan dari Kemenpar tersebut memiliki tujuan untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa wisata berprestasi di Indonesia.
“Jadi kami didorong untuk mengembangkan Desa Cibuluh sebagai destinasi yang berkelas dunia melalui kriteria penilaian yang ditetapkan. Diharapkan ini dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Adapun fasilitas yang dimiliki desa yang tidak terlalu jauh dari Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang ini antara lain areal parkir, balai pertemuan, cafetaria, jungle tracking, kamar mandi umum, kios souvenir, kuliner, musholla, outbound, selfie area, spot foto, tempat makan, dan wifi area. Wisatawan juga dapat mencoba Leucir Tubing yang juga dikelola Pokdarwis (*).