Nilai Kontribusi Wisata Budaya Masih Paling Tinggi

Jakarta – Kementerian Pariwisata mencatat kontribusi dari wisata budaya masih dinilai tinggi, yaitu 60%. Nilai tersebut merupakan salah satu portofolio pariwisata yang dimiliki Indonesia saat ini. Kemudian disusul dengan wisata alam yang memiliki kontribusi 30% dan event dengan kontribusi 10%.

“Sehingga pemerintah perlu menggenjot penyelenggaraan MICE dan spesial event yang ada di tanah air,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Vinsensius Jemadu di Jakarta, Senin (6/10).

Dengan demikian, lanjut Vinsensius, target pendapatan dari sektor MICE dan spesial event pada 2029 untuk kas negara naik hingga 15%. Di sisi lain, aktivitas MICE dan spesial event diakui dapat memperbanyak lapangan pekerjaan.

“Hingga September 2025, event yang sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah mencapai 134 dengan jumlah visitor mancanegara maupun domestik mencapai 10,8 juta. Sekitar 95 ribu orang pekerja event baik vendor, keamanan, hingga panitia sudah terlibat dalam event, termasuk keterlibatan sekitar 44.800 UMKM. Perputaran uang juga menyentuh angka Rp 11,82 triliun,” ungkapnya.

Seperti informasinya, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menginginkan ekosistem di industri MICE Indonesia bisa memiliki kemampuan dan kualitas yang setara dengan (saat ini) Vietnam. Untuk sekarang, Indonesia sudah meningkatkan performa industri MICE salah satunya melalui event Southeast Asia Business Events Forum (Seabef) dan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025.

“Tentunya membutuhkan kolaborasi, saling bertukar pikiran, melakukan pembahasan soal tantangan dalam ekosistem event ke depan. Terutama dengan pelaku pariwisata di negara-negara kawasan Asia Tenggara,” tambah Widiyanti (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *